BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Darah
merupakan komponen esensial makhluk hidup yang berada dalam ruang vaskulaer,
karena peranannya sebagai media komunikasi antar sel ke berbagai bagian tubuh
dengan dunia luar karena fungsinya membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan
dan karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru untuk dikeluarkan, membawa zat
nutrien dari saluran cerna ke jaringan kemudian menghantarkan sisa metabolisme
melalui organ sekresi seperti ginjal, menghantarkan hormon dan materi-materi
pembekuan darah. Darah juga membantu keseimbangan air dan elektrolit,
keseimbangan asam-basa dan suhu tubuh. Perlindungan terhadap zat patogen
dilakukan oleh sel darah putih, dan mekanisme pembekuan darah untuk mencegah kehilangan
darah yang berlebihan akibat luka.
Darah memiliki karakteristik khusus
yaitu jumlah, warna, pH, viskositas dan komposisinya.
Jumlah
: seseorang memiliki 4-6 liter darah dalam tubuhnya,
yang bergantung pada ukuran tubuhnya. Sekitar 38% - 48% total volume darah
dalam tubuh manusia tersusun berbagai sel darah, yang juga disebut elemen penyusun. Sisanya
yaitu sekita 52 % - 62% adalah plasma, yaitu bagian cairan bening
kenung-kuningan dalam darah.
Warna
: anda mungkin
berkata pada diri anda bahwa warna darah adalh merah. Warna merah disinggung
disini, meskipun sebenarnya warna merahnya bervariasi. Darah arteri berwarna
tampak merah terang karena mengandung banyal oksigen yang berikatan dengan
hemoglobin dalam sel darah merah. Sedangkan darah vena, karena telah
memindahkan kandungan oksigennya ke jaringan, sehingga memiliki warna yang
lebih gelap atau berwarna merah tua. Hal ini bisa sangat penting dalam
pengkajian sumber perdarahan. Jika warna darah terang kemungkinan darah berasal
dari arteri yang terobek, dan jika warna darah merah gelap, kemungkinan darah
tersebut merupakan darah vena.
pH
: kisaran normal pH darah adalah sekitar 7,35 – 7,45
yang cenderung agak basa. Darah vena biasanya memiliki pH yang rendah dari pada darah arteri karena darah vena
mengandung karbon dioksida yang sangat besar.
Viskositas
: berarti pengentalan, darah lebih kental sekitar 3-5
kali dibanding air atau sekitar ¾ lebih tinggi dari pada viskositas air.
Viskositas darah meningkat dengan adanya protein plasma dan sel-sel darah. Dan
kekentalan darah ini berpengaruh terhadap tekanan darah normal.
Komposisi
: darah tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma
darah dan sel-sel darah. Plasma adalah bagian cair darah (55%) dan sekitar
91-92% terdiri dari air, 7% protein, 1%
nutrien, hasil metabolisme, gas pernapasan, enzim, hormon-hormon, faktor
pembeku darah dan garam-garam organik. Sel-sel darah yaitu : sel darah merah,
sel darah putih/leukosit dan trombosit.
Sel
darah merah : disebut juga eritrosit, berbentuk
cakram bikonkaf, yang berarti bagian tengahnya lebih tipis dibandingkan bagian
tepinya. Jumlah sel darah merah berkisar antara 4,5-6 juta per mm3darah.
Sel
darah putih:
sel darah putih juga dikenal dengan nama leukosit. Ada lima macam sel darah putih semuanya memiliki ukran
yang sangat besar dari pada sel darah merah. Jumlah sel darah putih normal
adalah sekitar 5000-10.000 per mm3. Seluruh fungsi sel darah putih
pada umumnya adalah sama, yaitu melindungi tubuh dari penyakit infeksi dan
membentuk imunitas terhadap penyakit tertentu. Setiap satu jenis leukosit
memiliki satu peranan untuk menjaga
homeostatis yang sangat penting ini. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
leukosit berfungsi pada cairan jaringan, juga di dalam darah. Banyak sel darah
putih mampu bergerak sendiri dan mampu menyelinap keluar dari dinding kapiler
menuju ruang jaringan. Makrofag memberikan gambaran posisi dualisme leukosit.
Beberapa makrofag menetap, artinya secara stasioner menetap di dalam organ
seperti hati, limpa dan sum-sum tulang merah dan di dalam kelenjar getah
bening. Makrofag tersebut memfagosit patogen yang beredar di dalam darah
ataupun limfa yang melalui organ tersebut. Sementara makrofag lain, mengembara
bergerk di dalam cairan jaringan, terutama dalam jaringan ikat longgar membran
mukosa dan di bawah kulit. Patogen yang masuk ke dalam tubuh melalui lubang
alamia atau melalui kulit yang rusak biasanya akan dihancurkan oleh leukosit
pada jaringan ikat sebelum patogen tersebut dapat menyebabkan penyakit yang
serius. Adapun penyakit akibat kerusakan atau kelainan pada leukosit di sebut LEUKEMIA. Inilah yang akan di
bahas dalam makalah ini.
Trombosit
: merupakan sel tak berinti, bukan merupakan sel
lengkap melainkan fragmen atau pecahan sel. Jumlah normal trombosit
adalah150.000 – 300.000/mm3.
B.
Rumusan
masalah
1. Apa
itu leukemia ?
2. Apa
penyebabnya ?
3. Bagaimana
proses terjadinya ?
4. Bagaimana
tanda dan gejala pada penderita leukemia ?
5. Bagaimana
asuhan keperawatan pada klien dengan leukemia ?
C.
T
u j u a n
1. Mengetahui
apa itu leukemia.
2. Mengetahui
penyebab leukemia.
3. Memahami
proses terjadinya leukemia.
4. Mengetahui
tanda dan gejala pada penderita leukemia.
5. Memahami
dan mengetahui proses asuhan keperawatan pada klien dengan leukemia.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
Pengertian
Leukemia
sering disebut penyakit kanker darah. Leukemia merupakan penyakit kanker akut
atau menahun yang disebaban adanya satu tipe leukosit yang tidak matang atau
berkembang biak secara ganas dalam sum-sum tulang belakang atau
kelenjar-kelenjar limfa, kemudian menyebar kebagian-bagian tubuh lainnya. (Anis
dyah rufaida, 2010). Sumber lain juga menyebutkan bahwa leukemia adalah istilah
untuk keganasan yang terjadi pada jaringan pembentuk darah, baik pada susm-sum
tulang merah ataupun jaringan limfatik. (vilarie C scanlon, 2006). Leukemia merupakan penyakit neoplastik yang
ditandai adanya proliferasi abnormal dari sel-sel hematopietik (sylvia
anderson, 1995).
B.
Etiologi
Penyebab
leukemia belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi frekunsi leukemia antara lain sbb:
1. Radiasi.
2. Faktor
leukemogenik.
3. Penyebaran
penyakit.
4. Penyakit
tertentu yang dimiliki.
5. Infeksi
virus.
C.
Klasifikasi
leukemia.
Berdasarkan
perbedaan tipe leukemia dibedakan menjadi dua yaitu leukemia akut dan leukemia kronis.
1.
Leukemia
akut.
Leukemia akut,
mempunyai kejadian yang cepat dengan tipe yang prgresif, dimana pasien dapat
meninggal beberapa hari atau beberapa bulan jika tidak diobati.
Menurut
French-American-British (FAB), leukemia akut terdiri dari Leukemia limfoblastik
akut (LLA) dan leukemia Myeloid akut (LMA).
a. Leukemia
Limfoblastik Akut (LLA).
Adanya kerusakan pada
limfoid dengan karakteristik proliferasi sel limfoid imatur pada sum-sum
tulang. Limpadenopati, hepatosplenomegali dan gangguan SSP dapat terjadi pada
jumlah leukosit sampai dengan 100.000/mm3.
b. Leukemia
myeloid Akut (LMA).
Pada leukemia jenis ini
terjadi kerusakan dalam pertumbuhan dan pematangan sel megakariosit, monosit,
granulosit dan
eritrosit.
2.
Leukemia
Kronis.
Leukemia Kronis terdiri
dari :
a. Leukemia
Myelogenous Kronik (LMK).
Terjadi akibat
kerusakan murni di pluripotent stem cell. Pada pemeriksaan darah perifer
ditemukan adanya leukositosis dan trombositosis. Ditemukan juga adanya
peningkatan produksi dari granulosit seperti netropil,eusinofil dan basodil.
b. Leukemia
Lympositik Kronik (LLK).
Karakteristik leukemia
enis ini adalah adanya proliferasi awal limfosit B. Hasil pemeriksaan darah
perifer ditemukan peningkatan jumlah sel limfosit baik matur maupun imatur.
Peningkatan jumlah limfosit akan memfiltrasi kelenjar limfe,hati,limpa dan
sum-sum tulang. Perkembangan penyakit ini mulai stage 0-IV sampai dengan 5
tahun.
D.
Patofisiologi
Leukemia
mempunyai sifat khas proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih
dalam sum-sum tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal. Ada dua masalah
terkait dengan sel leukemia yaitu adanya overproduksi dari sel darah putih, dan
adanya sel-sel abnormal atau imatur dari sel darah putih, sehingga fungsi dan
strukturnya tidak normal. Produksi sel darah putih yang sangat meningkat, akan
menekan elemen sel darah yang lain seperti penurunan produksi eritrosit
mengakibatkan enemia, trombosit menjadi menurun mengakibatkan trombositopenia
dan leukopenia dimana sel darah putih yang normal juga menjadi sedikit atau
menurun. Adanya trombositopenia mengakibatkan mudahnya terjadi perdarahan dan
keadaan leukopenia mengakibatkan mudahnya terjadi infeksi. Sel-sel kanker darah
putih juga dapat menginvasi pada sum-sum tulang dan periosteum yang dapat
mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan nyeri tulang. Disamping itu, infiltrasi
keberbagai organ seperti otak, ginjal, hati, limpa, kelenjar limfe dan dapat
menyebabkan pembesaran dan gangguan pada organ terkait.
E.
Manifestasi Klinik/ tanda dan gejala.
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
F.
Test
Diagnostik.
1. Pemeriksaan
darah tepi.
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
Trombositopenia
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
Mal atau menurun, dapat kurang dari
1000/mm3.
2. Sum-sum
tulang
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
Mendiagnostik dan menentukan tipe
sel maligna.
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
3. Radiografi
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif)
Lesi dan infeksi di tempat lain.
G.
Penatalaksanaan
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif)
Dilakukan ketika sel leukemia
sudah terjadi metastasis.
Kemoterapi dilakukan juga pada
fase induksi remisi yaitu
Keadaan dimana gejala klinis
menghilang.
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif)
Untuk mencegah komplikasi,
karena adanya enemia,
Perdarahan dan infeksi.
Pemberian antibiotik dan mungkin
Transfusi dapat diberikan.
![](file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif)
Merupakan alternatif terbaik
dalam penanganan leukemia.
Pengobatan
atau penanganan leukemia juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin A dan C, serta buah-buahan dan sayuran yang mengandung
banyak serat seperti buah stroberi. Kandungan pektin dan asam tanat yang
terdapat dalam stroberi dapat menyerap dan mencegah serapan zat kimia yang
menyebabkan kanker di dalam tubuh.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ø Leukemia
sering disebut penyakit kanker darah. Leukemia merupakan penyakit kanker akut
atau menahun yang disebaban adanya satu tipe leukosit yang tidak matang atau
berkembang biak secara ganas dalam sum-sum tulang belakang atau
kelenjar-kelenjar limfa, kemudian menyebar kebagian-bagian tubuh lainnya. (Anis
dyah rufaida, 2010).
Ø Penyebab
leukemia belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi frekunsi leukemia antara lain sbb:
ü Radiasi.
ü Faktor
leukemogenik.
ü Penyebaran
penyakit.
ü Penyakit
tertentu yang dimiliki.
ü Infeksi
virus.
Ø Pengobatan
atau penanganan leukemia juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin A dan C, serta buah-buahan dan sayuran yang mengandung
banyak serat seperti buah stroberi. Kandungan pektin dan asam tanat yang
terdapat dalam stroberi dapat menyerap dan mencegah serapan zat kimia yang
menyebabkan kanker di dalam tubuh.
B.
S
A R A N
DAFTAR
PUSTAKA
·
Tarwoto,Ns,Skep. Dra. Wartonah Ns,Skep.
2008. Keperawatan medikal Bedah Gangguan
Sistem Hematologi. Jakarta : Trans Info Media.
·
Rufaidah anis dyah. 2010. Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Dalam.
Jakarta : PT.Sunda Kelapa Pustaka.
·
Scanlon C. Valerie. 2007. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3.
Jakarta : buku kedokteran EGC.
·
Dr yatim Faisal DTM&H,MPH. 2003. Talasemia, Leukemia dan Anemia . jakarta
: Pustaka Populer Obor
·
Supandiman iman dr.,DSPD.H. 1994. Hematologi Klinik. Bandung : PT Alumni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar